
The Founder of Wartagereja.com
Oleh : Dharma Leksana, S.Th., M.Si.
Wartagereja.com – Jakarta | Pergeseran paradigma dari masyarakat analog menjadi masyarakat digital membawa persoalan tersendiri bagi kehidupan beragama, secara khusus kehidupan bergereja.
Ketidaksiapan para pemimpin agama dalam mengikuti laju arus perubahan teknologi yang sangat cepat ini dan canggih saat ini perlu dirumuskan ulang agar bergereja di era digital menjadi relevan dan kontekstual. Para Pemimpin Gereja harus dapat mempersiapkan diri untuk dapat menjawab kebutuhan generasi muda milenial yang hidup di era digital.
Salah satu upaya kecil menjawab dinamika perubahan bergereja di era digital, Saya mencoba membangun sebuah website https://wartagereja.com untuk dapat membangun komunikasi dan menjembatani kebutuhan generasi milenial hidup bergereja secara kontekstual dan lintas denominasi.
Sebuah langkah kecil, namun semoga dapat membuka peluang agar jemaat dapat mengaktualisasi kehidupan bergereja secara digital. Bagaimana membangun iman dalam derasnya arus informasi yang disruptif ?
Bagaimana menterjemahkan iman dan misiologi gereja pada era 5.0 yang solutif bagi jemaat.
Salah satu hal yang mendasar bagi gereja adalah gereja harus dapat mengikuti perkembangan jaman, gereja harus terbuka untuk menerima perubahan perubahan kehidupan masyarakat sehingga milenial masih menaruh ketertarikan hidup bergereja. Apabila gereja tidak update, maka generasi milenial akan merasa kuno untuk mengikuti kegiatan kegiatan bergereja.
Tidak hanya peran gereja, tetapi peran “orang tua” juga menjadi faktor penting. Peran Orang Tua dalam mendidik dan mengarahkan anak generasi milenial untuk mengikuti kehidupan bergeraja dengan contoh dan teladan akan membawa dampak yang baik bagi mereka. Apabila para orang tua tidak memperkenalkan kekristenan sejak kecil maka generasi milenial tumbuh menjadi seseorang yang kehilangan arah dan pedoman hidup. Bagaimana akibatnya jika generasi milenial tidak berminat melanjutkan kekristenan karena tidak sesuai dengan kebutuhan mereka ? maka pelan namun pasti gereja akan menjadi ruang ruang kosong yang hanya tinggal cerita.
Kontekstualisasi bergereja di era digital merupakan sebuah keharusan yang mutlak agar kehidupan bergereja berkelanjutan. Wartagereja.com akan memulai sebuah langkah membuka komunikasi intens dengan milenial sesuai dengan perkembangan jaman, untuk itu sebagai pendiri media wartagereja.com saya berharap kita dapat bersama sama secara terbuka memberikan jawaban kepada generasi milenial. Tuhan Kita bukanlah TUHAN YANG GAPTEK, Tuhan tidak gagap teknologi, Dia Tuhan bagi segala jaman dari Alfa sampai Omega. Perubahan Jaman seperti apapun tidak akan merubah Tuhan yang mengasihi ciptaanNya, hanya DIA menuntut kita agar dapat menterjemahkan misiologiNYA secara tepat di jaman yang tepat.
(Dh.L./ Jakarta 15 Juni 2022)