Cerita rakyat merupakan sebuah karya sastra yang menceritakan tentang nilai kehidupan. Biasanya, masing-masing daerah memiliki sebuah cerita rakyat yang berbeda dengan daerah lain. Cerita rakyat bertujuan untuk mengajarkan budaya setempat dan melestarikannya. Cerita rakyat diangkat dari pemikiran fiktif masyarakat setempat. Akan tetapi, tidak sedikit cerita rakyat yang merupakan kisah nyata. Dalam sajiannya, cerita rakyat cenderung mengandung pesan moral mendalam.
Salah satu cerita rakyat yang populer di Indonesia adalah cerita mengenai Danau Toba. Danau Toba merupakan salah satu objek wisata populer yang ada di Provinsi Sumatera Utara. Selain menawarkan keindahan dari pemandangannya, Danau Toba juga terkenal akan legendanya, yakni cerita rakyat Danau Toba mengenai asal-usul munculnya. Dikutip dari laman Dongengrakyat.com, berikut cerita rakyat Danau Toba dan pesan moral di.dalamnya.
Kisah ini bermula dari seorang pemuda bernama Toba. Toba merupakan yatim piatu yang hidup sebatang kara. Pekerjaan sehari-harinya adalah memancing atau bekerja di ladang.
uatu hari, Toba memutuskan untuk memancing di sungai untuk dijadikan sebagai lauk. Beruntungnya, mata kail yang dilemparkan berhasil menangkap seekor ikan besar. Ikan tersebut menarik perhatian Toba karena ukuran serta bentuknya yang berbeda dari ikan-ikan lainnya. Warna ikan itu adalah kekuningan dan sisik-sisiknya kuning keemasan. Toba semakin terkejut ketika melihat ikan tersebut berubah menjadi seorang perempuan yang cantik jelita. “Tuan, aku adalah kutukan Dewa karena telah melanggar larangan besarnya. Telah ditakdirkan kepadaku, bahwa aku akan berubah bentuk menyerupai makhluk apa saja yang memegang atau menyentuhku. Karena tuan telah memegangku, maka akupun berubah menjadi manusia seperti Tuan ini,” ungkap perempuan tersebut.
Toba akhirnya membawa perempuan tersebut ke rumah dan karena kecantikan yang dimiliki oleh perempuan itu, Toba meminta izin untuk menikahinya. Perempuan itu lantas menyetujui tetapi dengan beberapa syarat. “Permintaanku hanya satu, hendaklah tuan menutup rapat-rapat rahasiaku. Jangan sekali-kali tuan menyebutkan jika aku berasal dari ikan. Jika tuan menyatakan kesediaan tuan untuk menjaga rahasia ini, aku bersedia menjadi istri Tuan,” jelas perempuan tersebut. Toba pun menyetujuinya dan mereka pun menikah. Pernikahan tersebut berjalan sesuai dengan harapan. Keduanya hidup dalam kebahagiaan dan juga kesederhanaan hingga akhirnya mereka memiliki seorang anak laki-laki bernama Samosir. Samosir tumbuh menjadi anak yang memiliki kepribadian cukup nakal dan sulit untuk dimintai tolong.
Magma yang terbentuk dari proses ini mengumpul dalam kantong besar di bawah Gunung Toba. Kolaborasi antara tim peneliti dari German Center for Geosciences (GFZ), Danny Hilman dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), dan Fauzi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) pada tahun 2010 mengungkapkan bahwa di bawah Kaldera Toba terdapat dua dapur magma yang terpisah. Volume total dari dapur magma ini diperkirakan mencapai sekitar 34.000 kilometer kubik, menunjukkan betapa banyaknya magma yang pernah dikeluarkan oleh gunung ini. Kaldera Toba tidak hanya dipengaruhi oleh aktivitas vulkanik, tetapi juga oleh aktivitas tektonik. Tumbukan kuat antara lempeng Indo-Australia dan Eurasia menyebabkan terbentuknya sesar geser besar, yang dikenal sebagai Zona Sesar Besar Sumatera (Sumatera Fault Zone/SFZ). Sesar ini memiliki panjang sekitar 1.700 kilometer, sebanding dengan jarak dari Teluk Lampung hingga Aceh. Sebagian besar gunung berapi di Sumatera, termasuk Toba, berdiri di atas sesar besar ini.